DENTAL BLEACHING
TEETH WHITENING
DRG. LINDA SUTARJO | DENTIST | LIMONE.ID
APA ITU DENTAL
BLEACHING?
Dental
Bleaching atau Pemutihan Gigi adalah prosedur
kosmetik popular yang dapat membuat senyum seseorang menjadi lebih cerah dan
percaya diri, dengan mengurangi perubahan warna pada gigi yang bernoda atau
menguning. Perubahan warna pada gigi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa factor
seperti konsumsi makanan atau minuman berwarna, dan penggunaan obat-obatan
tertentu juga akibat cidera traumatis atau kematian pulpa.
apakah metode pemutihan gigi ini aman
untuk dilakukan?
mengapa perlu dilakukan dental
bleaching dan apa saja manfaatnya?
Manfaat dari Dental Bleaching ini sendiri yaitu dapat
menciptakan “perfect white smile” atau senyuman yang cerah sehingga
dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan tentunya juga dapat meningkatkan
kesadaran orang tersebut akan pentingnya menjaga Kesehatan gigi secara keseluruhan.
kapan waktu yang tepat untuk melakukan dental bleaching?
Untuk melakukan prosedur Dental
Bleaching, kita perlu melakukan konsultasi dan pemeriksaan kondisi rongga
mulut terlebih dahulu dengan Dokter gigi yang akan melakukan prosedur Dental
Bleaching tersebut. Hal ini sangat penting karena untuk
dapat dilakukan prosedur tersebut, Dokter Gigi harus memastikan penyebab
perubahan warna gigi tersebut apakah karena factor ekstrinsik seperti konsumsi
makanan dan minuman berwarna atau karena factor intrinsic seperti penggunaan obat0-obatan
tertentu atau juga karena kematian pulpa akinat trauma. Dengan mengetahui
penyebab perubahan warna tersebut maka Dokter Gigi akan menentukan metode Dental
Bleaching yang tepat sesuai dengan factor penyebab perubahan warna gigi pasien
tersebut. Selain itu, perlu dipastikan juga keadaan gigi-geliginya apakah ada
karies atau lubang pada gigi, apakah terdapat karang gigi atau juga apakah ada kondisi
jaringan lunak lainnya yang perlu mendapat perhatian khusus untuk memastikan
bahwa kondisi kesehatan rongga mulut pasien tersebut baik dan aman untuk
dilakukan prosedur Dental Bleaching.
apakah dental bleaching perlu
dilakukan secara rutin?
Jika kita mampu menjaga pola makan dan minum kita serta mampu
menjaga kebersihan rongga mulut kita, Dental Bleaching hanya perlu
dilakukan 1 x kunjungan untuk metode Office Bleaching atau 1 periode untuk
metode Home Bleaching. Namun jika kita tidak dapat menjaga pola makan
dan minum serta kebersihan rongga mulut, Dental Bleaching dapat
dilakukan kembali minimal 1 tahun sampai 2 tahun kemudian untuk menghindari
terjadinya hipersensitivitas pada gigi.
adakah hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan dental
bleaching?
Ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan sebelum
melakukan Dental Bleaching. Pertama yaitu kita perlu mengetahui penyebab
perubahan warna gigi tersebut apakah karena factor ekstrinsik seperti konsumsi
makanan dan minuman berwarna atau karena factor intrinsic seperti penggunaan obat-obatan
tertentu atau juga karena kematian pulpa akinat trauma. Kedua yaitu keadaan
gigi-geligi, apakah ada karies atau lubang pada gigi, apakah terdapat karang
gigi atau juga apakah ada kondisi jaringan lunak lainnya yang perlu mendapat
perhatian khusus untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan rongga mulut pasien
tersebut baik dan aman untuk dilakukan prosedur Dental Bleaching.
bagaimana prosedur dental bleaching?
In-Office Bleaching dilakukan dengan
menggunakan Gingival Protection Gel atau gel pelindung gusi yang
diaplikasikan di sepanjang lengkung perbatasan gigi dan gusi untuk melindungi gusi
dari iritasi yang dapat disebabkan
oleh gel pemutih. Gel pemutih yang mengandung hidrogen peroksida dioleskan ke
zona estetik gigi dan didiamkan selama kurang lebih 15 sampai 30 menit bisa dengan tambahan penggunaan sinar khusus
Dental Bleaching atau tidak tergantung sedian gel pemutih apakah yang perlu
menggunakan sinar atau tidak.
apakah dental bleaching
dapat dilakukan sendiri di rumah dan bagaimana caranya?
Pada Prosedur Eksternal Bleaching,
Dental Bleaching dapat dilakukan sendiri di rumah atau yang disebut
dengan Home Bleaching. Namun, Home Bleaching ini sebaiknya
dilakukan dengan pengawasan Dokter Gigi yang sudah memastikan kondisi gigi
maupun rongga mulut kita sehat dan aman.
Caranya yaitu, setelah kita melakukan
pemeriksaan kondisi rongga mulut kita, kemudian setelah dilakukan persiapan
kondisi rongga mulut seperti penambalan dan pembersihan karang gigi, Dokter
Gigi Pemeriksa akan memberikan satu set Dental
Tray untuk gigi Anda, dan kemudian mengoleskan pemutih ke dalam Dental Tray tersebut untuk memutihkan gigi Anda. Pemutih
biasanya berisi kandungan karbamid peroksida, dan memiliki tingkat
konsentrasi yang bervariasi.
Cara menggunakan gel pemutih dan Dental Tray:
1. Gunakan sedikit gel pemutih. Kita hanya boleh menggunakan maksimal setengah
dari jarum suntik pemutih per aplikasi.
2. Oleskan sedikit pemutih di tengah setiap gigi seperti yang sesuai pada Dental Tray. Kita biasanya hanya perlu
memutihkan 10 gigi paling depan dari rahang atas dan bawah, karena gigi-gigi tersebut adalah yang paling banyak terlihat.
3. Gunakan Dental Tray setelah kita menyikat gigi selama 30-60 menit. Hapus
kelebihan pemutih pada gusi setelah kita meletakkan Dental Tray pada gigi-geligi kita.
4. Saat melepas Dental Tray, sikat gigi seperti biasa dan bersihkan Dental Tray pemutih dengan sikat gigi untuk menghilangkan sisa
pemutih. Jangan bilas dengan air hangat/panas karena Dental Tray
akan berubah bentuk. Simpan Dental Tray di wadah yang
disediakan.
Gigi kita secara bertahap akan menjadi lebih cerah, setelah prosedur
ini dilkukan selama 2 minggu.
Kita
dapat menghentikan pemutihan kapan saja ketika kita senang dengan warna gigi kita.
apakah benar dental bleaching tidak
dapat dilakukan pada semua gigi?
berapa lama warna gigi dapat bertahan
setelah melakukan prosedur dental bleaching?
Pemutihan gigi bukanlah prosedur permanen. Warna gigi dapat bertahan dalam jangka waktu 12-24 bulan tergantung pada diet individu, gaya
hidup dan faktor kebersihan.
bagaimana cara merawat gigi setelah melakukan dental
bleaching?
Untuk hasil terbaik, lakukan "diet putih" selama seminggu
setelah pemutihan yaitu menghindari makanan, minuman yang dapat mempengaruhi warna gigi (misalnya kari, saus hitam, anggur merah, teh/kopi, dan merokok), perbanyak konsumsi sayur dan buah juga kontrol rutin ke Dokter Gigi kita 6 bulan
sekali untuk membantu menjaga kebersihan rongga mulut kita.
adakah efek samping dari dental
bleaching?
Pada umumnya perubahan sensitivitas gigi akan dialami setelah melakukan
prosedur pemutihan gigi. Namun selama prosedur Pemutihan Gigi dilakukan sesuai prosedur, perubahan
sensitivitas gigi dapat diatasi.
apa yang harus dilakukan jika kita mengalami efeksamping dari
dental bleaching?
Kita dapat mengganti pasta gigi yang bias akita gunakan dengan pasta
gigi khusus untuk gigi sensitif. Dokter gigi kita mungkin juga memberi kita gel
desensitisasi yang disebut Tooth Mousse. Jika sensitivitasnya mengganggu,
letakkan Tooth Mousse seukuran pasta gigi ke jari kita dan oleskan langsung ke gigi. Keluarkan
kelebihannya, tapi tidak perlu dibilas. Lakukan ini sebelum tidur selama proses Home Bleaching atau hanya gunakan gel pemutih setiap malam kedua selama 4 minggu. Jika prosedur yang dilakukan adalah In-Office Bleaching, maka
gunakan Tooth Mousse ini selama 2 minggu setelah prosedur In-Office
Bleaching dilakukan. Sensitivitas
bersifat sementara dan akan mereda segera setelah proses pemutihan. Hindari menggunakan Tooth Mousse jika kita memiliki
alergi protein susu.
adakah cara lain untuk memutihkan
gigi?
Alam memiliki beberapa solusi untuk membantu
gigi yang berubah warna menemukan kembali kecerahan alaminya. Namun penggunaannya
tetap perlu di perhatikan mengingat adanya efek samping jika tidak dilakukan sesuai
anjuran. Beberapa bahan alami yang dapat membantu memutihkan gigi diantara nya
yaitu:
1. ARANG AKTIF (CHARCOAL)
Bahan arang aktif bisa membantu menghilangkan noda pada permukaan gigi
karena dapat menyerap noda pada gigi. namun Charcoal memiliki sifat yang
sedikit abrasive.
2. DAUN SIRIH
Beberapa manfaat mengunyah daun sirih adalah untuk mencegah bau
mulut, serta menjaga kesehatan gigi dan gusi. Daun sirih adalah antiseptik
alami yang dapat membantu membersihkan gigi dan menjaga kesegaran napas
sepanjang hari.
3. BAKING SODA
Sikat gigi dengan baking soda sebaiknya tidak dilakukan secara rutin
karena bersifat abrasif. Erosi enamel dapat menyebabkan gigi menjadi lebih
kuning dalam jangka panjang, karena dentin, lapisan dalam gigi yang berwarna
kuning terpapar. Kita masih perlu menggunakan pasta gigi yang tepat dengan
kandungan fluoride untuk perlindungan gigi maksimal.
4. MINYAK KELAPA
Berdasarkan Ilmu Ayurveda, berkumur dengan minyak kelapa memiliki banyak
manfaat. Sifat antibakteri dari minyak kelapa dapat mencerahkan gigi dan
menjaga kesehatan gusi. Jika kita merasa tidak nyaman mengoleskan minyak dengan
jari ke gigi, kita bisa memakai sikat gigi untuk mengoleskannya pada gigi. Agar
hasilnya lebih maksimal. Merangkum dari Medical
News Today, sebuah penelitian tahun 2015 menemukan bahwa oil
pulling atau berkumur dengan minyak kelapa bisa menjadi cara yang efektif
untuk mengurangi penumpukan plak pada gigi dan membantu mencerahkan warna gigi.
Kandungan mikronutrien dan serat dalam sayur dan buah dapat membantu
menghambatnya pertumbuhan bakteri juga membersihkan plak atau sisa makanan yang
menumpuk pada gigi.
6. SIWAK
Menurut
penelitian yang dilakukan WHO dan beberapa organisasi kesehatan independen
lainnya, ditemukan bahwa orang yang rutin menggunakan siwak cenderung lebih
sedikit memerlukan perawatan gigi daripada orang-orang yang tidak
menggunakannya.
Siwak mengandung natrium korida, natrium bikarbonat dan kalsium oksida yang dapat
membantu memperkuat enamel gigi dan membantu memutihkan gigi.
PESAN DOKTER GIGI TERKAIT DENTAL BLEACHING?
Peran pemutihan gigi tidak dapat diabaikan dalam
memberikan senyum dan kepercayaan diri kepada pasien yang mengalami perubahan warna gigi baik yang disebabkan oleh factor eksternal ataupun internal, tetapi penyebab
ini sangat penting untuk diketahui oleh pasien karena akan memberikan efek pada
saat atau setelah melakukan prosedur pemutihan gigi. Efek samping yang banyak terjadi
pada beberapa kasus bahkan efek yang dapat membahayakan kesehatan gigi pasien dapat
terjadi jika proses pemutihan gigi tidak dilakukan sesuai dengan prosedur yang
baik dan aman. Mengetahui penyebab perubahan warna gigi dan mengetahui kondisi kesehatan
gigi pasien sebelum melakukan pemutihan gigi akan sangat berguna dalam
memilih metode pemutihan yang tepat sehingga proses pemutihan ini dapat
dilakukan dengan aman, nyaman dan tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan kesehatan gigi dan rongga mulut pasien.
0 Komentar